Selasa, 23 September 2008

Dewi Lestari & Sitta Karina

Dewi Lestari

Buku Supernova adalah karya fenomenal yang membuat nama Mbak Dewi diperhitungkan di dunia sastra Indonesia. Arti Supernova sendiri untuk Mbak Dewi adalah?
Supernova itu seperti jurnal spiritual saya. Ide-ide yang saya ungkap dalam Supernova adalah hasil permenungan saya selama bertahun-tahun. Dan secara historis, buku itu jugalah yang menjadi gerbang pertama saya untuk tiba di ranah sastra Indonesia. Saya belajar banyak dari pengalaman saya menulis dan menerbitkan Supernova.

Dari buku-buku yang telah Mbak Dewi tulis, mana yang proses penulisannya paling berkesan. Kenapa?
Boleh dibilang semua buku yang saya tulis punya pengalaman berkesannya masing-masing. Tapi yang cukup unik adalah menulis Akar, karena melibatkan wawancara dengan banyak pihak, sekaligus riset yang lumayan panjang dan bermacam-macam. Setelah nulis Akar jadi tahu mengenai banyak hal, dari cara bikin tato, kehidupan di ladang mariyuana, backpackers, dll.

Apakah Mbak Dewi punya waktu khusus untuk mulai menulis? Atau mungkin ada ritual khusus yang harus dilakukan tiap mulai menulis?
Sekarang sih saya bisa menulis kapan aja, yang penting hening dan tidak diganggu. Ritual khusus nggak ada. Yang penting akses ke kamar mandi dekat dan ada makanan-makanan ringan biar nggak kelaperan.

Bagi Mbak Dewi, menulis adalah sarana untuk?
Mengenal diri sendiri.

Mana yang lebih Mbak Dewi suka, menulis atau menyanyi? Kenapa?
Nggak bisa milih. Dua-duanya suka.

Buku-buku Mbak Dewi selalu laris di pasaran, sebenarnya Mbak Dewi pernah gak kefikiran karya-karya Mbak laris ribuan kopi seperti itu?
Sejujurnya, enggak. Dulu waktu saya cetak Supernova langsung 700
0 kopi, semua orang bilang saya gila. Karena buku di Indonesia biasanya makan waktu tahunan untuk bisa habis 7000. Ternyata 7000 habis hanya dalam waktu dua minggu. Saya nggak kebayang sama sekali. Apalagi saya pernah ke percetakan dan lihat buku saya sebanyak 2000 eksemplar, rasanya udah buanyak banget. Nggak kebayang buku sebanyak itu ada yang mau beli.

Menurut Mbak Dewi, ciri khusus seorang Dewi Lestari dalam tulisannya adalah?
Budi Darma (sastrawan) yang memberi tahu saya, dan saya rasa beliau benar. Benang merah dalam semua tulisan saya adalah pencarian jati diri.

Apa obsesi Mbak Dewi dalam perjalanan karier Mbak sebagai seorang penulis?
Diterbitkan secara internasional.

Satu buku terbagus yang pernah Mbak Dewi baca adalah? Alasannya?
“A Heartbreaking Work of a Staggering Genius” – Dave Eggers. Buku itu punya dampak kuat pada gaya kepenulisan saya sampai hari ini.

Satu buku terjelek yang pernah Mbak Dewi baca adalah? Alasannya?
Hmmm. G
ak inget.

Pendapat Mbak Dewi tentang dunia sastra Indonesia sekarang?
Ada geliat baru di dunia perbukuan pada umumnya. Banyak penulis baru, penerbit baru, toko-toko buku baru, toko-toko lama juga mempercantik diri. Dan bagi saya, secara umum itu artinya perhatian masyarakat terhadap buku meningkat, termasuk sastra.

Dulu tidak banyak orang yang bercita-cita menjadi penulis, tapi sekarang gak sedikit orang yang berkeingininan untuk menjadi penulis. Pendapat Mbak Dewi akan hal itu?
Iya, semakin banyak bukti bahwa penulis bisa dijadikan profesi yang menghasilkan, atau setidaknya sarana aktualisasi dan eksistensi. Saya sih oke-oke saja dengan fenomena tersebut, bahkan senang dan mendukung. Karena artinya akan banyak penulis baru dan orang-orang se
makin melek buku.

Remaja sekarang mayoritas lebih menyukai bacaan-bacaan populer sejenis teenlit atau chicklit dan tidak banyak yang membaca karya-karya sastra. Menurut Mbak Dewi, bagaimana caranya supaya karya-karya sastra bisa menjadi bagian dari kehidupan remaja?
Salah satunya dengan cara “mengampanyekan” sastra dengan cara yang lebih populer dan persuasif. Dan itu sebetulnya salah satu yang dilakukan Supernova, jadi ada semacam tren “kalo lu nggak baca berarti nggak cool” – terlepas dari yang baca sebetulnya benar-benar ngerti atau enggak. Tapi dengan cara membuat sastra menjadi tren bisa membuat pembaca mu
da lebih tertarik. Dialog para sastrawan dengan pelajar, lewat tur-tur keliling sekolah, juga ide yang sudah dilakukan dan menarik. Para guru juga bisa ikut berperan memperkenalkan karya sastra dengan memberikan tugas membaca atau ide-ide kreatif lainnya ke siswa-siswa.

Sekarang banyak buku/novel yang diangkat ke layar lebar. Apakah nantinya buku-buku Mbak Dewi akan dijadikan film?
Saya tidak punya rencana khusus. Kalau ada yang tertarik dan konsepnya juga sejalan, saya tidak menutup kemungkinan untuk ke arah sana.

Apa pendapat Mbak Dewi tentang pemanasan global? Upaya nyata yang telah Mbak Dewi lakukan untuk mengurangi efek pemanasan global adalah?
Pemanasan global adalah satu isu yang punya potensi mempersatukan seluruh umat manusia, karena Bumi ini cuma satu. Kalau hancur ya hancur semuanya. Menurut saya, nggak ada yang lebih penting
dari upaya melindungi Bumi untuk masa sekarang ini. Saya menanam pohon, bikin kompos, mengurangi plastik, jadi vegetarian, dan berencana untuk bikin buku mengenai pemanasan global.

3 kata yang paling menggambarkan seorang Dewi Lestari adalah?
Narsis Keren Gila.

Tips atau saran Mbak Dewi untuk pembaca RagazzOnline yang ingin menjadi penulis..
Temukan dirimu sendiri dalam tulisanmu. Jangan berhenti sampai ketemu.


Sitta Karina

Hai Kak Arie apa kabar? Sekarang sedang sibuk apa?
Merampungkan beberapa cerpen, novel, dan kumpulan cerpen, termasuk menggalang dana untuk GN-OTA, dan menggarap tahap demi tahap film Lukisan Hujan.. dan yang pasti mengurus baby Harsya.

Kak Arie dikenal luas publik lewat novel Lukisan Hujan, arti LH sendiri untuk Kak Arie adalah?
Sebuah karya yang ‘polos’ yang sifatnya personal dan sangat spesial.

Dari buku-buku yang telah Kak Arie tulis, buku mana yang prosesnya paling berkesan? Kenapa?
Lukisan Hujan. Kisah ini menjadi guru bagi saya sendiri karena tatkala menyusunnya membuat saya sadar saya pun harus melangkah keluar dari hubungan stagnan dari kekasih terdahulu.

Dari buku-buku yang telah Kak Arie tulis, buku mana yang prosesnya paling ribet?
Pesan dari Bintang. Latar belakang kedokteran, terutama kejiwaan, membuat saya benar-benar bersusah payah mencari seluruh informasi mendetailnya. Apalagi latar pendidikan saya engineering, bukannya kedokteran.

Bagi yang sudah membaca novel Kak Arie pasti sangat terkesan dengan keluarga Hanafiah. Sebenarnya bagaimana awal mula terlahirnya keluarga Hanafiah dan proses pembuatan karakter dalam keluarga Hanafiah memakan waktu berapa lama?
Karakter-karakter Hanafiah lahir dengan sendirinya ketika Lukisan Hujan dibuat dan proses pembuatan karakternya dilakukan secara bertahap sampai akhirnya selesai (tidak ada perubahan lagi) saat Imaji Terindah rilis.

Dari semua karakter yang telah Kak Arie buat, mana yang paling Kak Arie suka? Kenapa?
Bianca Hanafiah. Sebagian karakter Bianca saya adopsi dari diri saya sendiri. Ini menjadi cermin agar saya memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

Novel-novel Kak Arie selalu dihiasi gambar-gambar cantik yang dibuat oleh Kak Arie. Apa alasan Kak Arie ikut menyertakan gambar-gambar itu? Apakah untuk dijadikan ciri khas?
Itu lebih sebagai aktualisasi kegemaran saya pada seni lukis/sketching yang selama ini sudah jarang saya tekuni. Saya tidak ingin berhenti melukis sama sekali.

Menurut Kak Arie, ciri khas seorang Sitta Karina dalam buku-bukunya adalah?
Classy, meremaja, dan berwawasan. Saya berusaha untuk tidak melahirkan karya “kelas kambing” walaupun berlatar belakang kultur pop, bukannya sastra.

Bagi Kak Arie, menulis adalah sarana untuk?
Berkarya, aktualisasi diri sekaligus mencari nafkah

Keluarga Hanafiah adalah keluarga konglomerat yang bergaul dalam lingkungan para socialite. Bagaimana cara Kak Arie dapat menghidupkan suasana lingkungan socialite itu dengan begitu hidup? Apakah Kak Arie adalah bagian dari socialite juga?
Saya bukan sosialita. Tapi saya memiliki keluarga besar yang banyak berkecimpung di dunia itu. Melihat dinamika kehidupan yang mereka jalani—dan kebanyakan orang menilai dari sisi negatifnya—saya ingin membuat keluarga Hanfiah dalam cerita saya sebagai ikon sosialita yang berusaha berbuat baik juga, tidak berfoya-foya saja.

Ke depannya apakah Kak Arie akan terus menulis novel untuk remaja atau mungkin Kak Arie akan ‘pindah jalur’ membuat buku yang lebih ‘berat’ dan sastra banget?
Sampai saat ini saya belum berkeinginan “pindah jalur”. Biarkan mereka yang memang ahli dalam meramu sastra, yang menerbitkan sastra.

Apa obsesi Kak Arie dalam perjalanan Kak Arie sebagai seorang penulis?
Ingin tetap bisa memajukan pembangunan karakter remaja-remaja tanah air sekaligus melestarikan budaya Indonesia itu sendiri lewat tulisan-tulisan saya.

Apa misi atau sesuatu yang ingin Kak Arie sampaikan kepada para pembaca di tiap novel yang Kak Arie buat?
Intinya ada 2 poin utama: Be a better you. Think global, act local.

Novel Lukisan Hujan kabarnya mau dijadikan film? Kalau boleh tau prosesnya sudah sejauh apa Kak?
Saat ini Lukisan Hujan memang sudah dipilih untuk dibuat versi layar lebarnya. Penggarapannya secara indie (independen), namun tetap menjunjung tinggi dan mengupayakan aspek sinematografis yang terbaik yang bisa kami lakukan. Sejujurnya saya kurang percaya dengan sebagian besar rumah produksi yang ingin menggarap Lukisan Hujan The Movie tapi hanya memperhatikan segi komersialnya saja. Prosesnya sendiri masih awal banget, baru menyusun skenario. Ini dikarenakan kami memang tidak ingin asal kejar tayang. Lebih baik prosesnya lama namun pasti daripada terburu-buru tapi tidak maksimal.

Buku terbaik yang pernah Kak Arie baca adalah? Alasannya?
The Princess oleh Jude Deveraux. Saya penggemar cerita romance, dan chemistry antar tokoh pada novel ini kerasa banget. Kita/pembaca dibuat jatuh cinta setengah mati dengan tokohnya sampai-sampai jadi tidak terlalu peduli dengan plot ceritanya.

Pendapat Kak Arie tentang banyaknya novel teenlit dan chicklit yang beredar di pasaran? Apakah Kak Arie pernah merasa tersaingi dengan novel-novel itu?
Semakin banyak, semakin seru! Apalagi kalau teenlit dan chicklit tersebut bisa memberi wawasan pembelajaran yang bagus bagi pembacanya.

Dulu gak banyak anak muda yang bercita-cita menjadi penulis, tapi sekarang tidak sedikit anak muda yang berkeingininan menjadi penulis. Pendapat Kak Arie akan hal itu?
Sekarang dunia tulis-menulis di Indonesia lebih akomodatif dari zaman dahulu. Mereka bisa menerbitkan karya tidak hanya dengan penerbit besar, tapi juga penerbit label indie—bahkan bisa menerbitkan bukunya sendiri! Ini profesi yang dinamis dan sangat seru, dimana—menurut saya—kalau kita mendalaminya secara baik, menjadi penulis bukannya membuat seseorang menjadi egois (karena katanya seniman itu cenderung egois), namun membuat kita lebih berempati kepada keadaan dan lingkungan sekitar.

Penulis Indonesia yang karya-karyanya sangat menginspirasi Kak Arie adalah? Kenapa Kak Arie menyukai karya beliau?
Dewi “Dee” Lestari, Nova Riyanti Yusuf, dan Prima Rusdi. Ketiga orang ini adalah figur-figur yang tidak “kosong”, memiliki misi dan visi tersendiri (yang tentunya positif) dalam tiap karya mereka lahirkan.

Banyak penulis novel yang kemudian ikut merambah dunia film dengan menjadi penulis skenario, apakah nantinya Kak Arie akan mengikuti jejak mereka atau tetap menulis novel saja?
Tetap menulis novel. Bagi saya menulis sama pentingnya dengan “bernafas”, tidak pernah terpikir menjadikan profesi ini sebagai batu loncatan.

Perbedaan paling signifikan antara Sitta Karina dulu –yg belum menjadi penulis- dengan Sitta Karina sekarang adalah?
Kini saya jadi lebih disiplin dan peka terhadap “denyut” kehidupan di sekitar saya.

Pemanasan global adalah issue yang sedang hangat diperbincangkan dan harus ditanggulangi bersama. Apa cara nyata yang telah Kak Arie lakukan dalam menanggulangi efek pemanasan global?
Mengurangi pemakaian AC, terutama saat siang hari. Harsya, putra saya yang masih bayi, saya biasakan juga kuat terhadap hawa panas. Saya ingin bisa mewarisi dunia di masa mendatang yang lebih baik untuknya…

Arti para readers untuk Kak Arie adalah?
Penyemangat menulis dan pemberi kritik yang membangun!

Arti keluarga untuk Kak Arie adalah?
Tempat saya berpulang dan melepaskan “topeng”.

Arti kebahagiaan untuk Kak Arie adalah?
Merasa nyaman dengan apa yang saya jalani dan miliki sekarang. Saya pemimpi hanya ketika menulis cerita—dalam kehidupan sehari-hari, I’m one realistic girl!

3 kata yang paling menggambarkan Sitta Karina adalah?
Classy, artistic, hardworking. Ini jawaban yang sama dari tahun ke tahun.

5 hal yang harus dilakukan Kak Arie sebelum meninggal adalah?
Jogging di Central Park, NYC; melihat Ghibli Museum di Mitaka, Jepang; naik haji; melakukan Eurotrip; punya fashion label sendiri

Pesan-pesan/tips untuk pembaca RagazzOnline yang ingin mengikuti jejak Kak Arie menjadi penulis…
Untuk menjadi penulis profesional harus dimulai dengan gaya hidup suka membaca dan telaten berlatih menulis, membiasakan menulis walau hanya setengah jam tiap harinya. Jangan patah arang ketika tulisan ditolak media atau penerbit, dan selalu mencoba lagi dengan melakukan perbaikan-perbaikan yang lebih baik.


Label: