Selasa, 23 September 2008

Dewi Lestari & Sitta Karina

Dewi Lestari

Buku Supernova adalah karya fenomenal yang membuat nama Mbak Dewi diperhitungkan di dunia sastra Indonesia. Arti Supernova sendiri untuk Mbak Dewi adalah?
Supernova itu seperti jurnal spiritual saya. Ide-ide yang saya ungkap dalam Supernova adalah hasil permenungan saya selama bertahun-tahun. Dan secara historis, buku itu jugalah yang menjadi gerbang pertama saya untuk tiba di ranah sastra Indonesia. Saya belajar banyak dari pengalaman saya menulis dan menerbitkan Supernova.

Dari buku-buku yang telah Mbak Dewi tulis, mana yang proses penulisannya paling berkesan. Kenapa?
Boleh dibilang semua buku yang saya tulis punya pengalaman berkesannya masing-masing. Tapi yang cukup unik adalah menulis Akar, karena melibatkan wawancara dengan banyak pihak, sekaligus riset yang lumayan panjang dan bermacam-macam. Setelah nulis Akar jadi tahu mengenai banyak hal, dari cara bikin tato, kehidupan di ladang mariyuana, backpackers, dll.

Apakah Mbak Dewi punya waktu khusus untuk mulai menulis? Atau mungkin ada ritual khusus yang harus dilakukan tiap mulai menulis?
Sekarang sih saya bisa menulis kapan aja, yang penting hening dan tidak diganggu. Ritual khusus nggak ada. Yang penting akses ke kamar mandi dekat dan ada makanan-makanan ringan biar nggak kelaperan.

Bagi Mbak Dewi, menulis adalah sarana untuk?
Mengenal diri sendiri.

Mana yang lebih Mbak Dewi suka, menulis atau menyanyi? Kenapa?
Nggak bisa milih. Dua-duanya suka.

Buku-buku Mbak Dewi selalu laris di pasaran, sebenarnya Mbak Dewi pernah gak kefikiran karya-karya Mbak laris ribuan kopi seperti itu?
Sejujurnya, enggak. Dulu waktu saya cetak Supernova langsung 700
0 kopi, semua orang bilang saya gila. Karena buku di Indonesia biasanya makan waktu tahunan untuk bisa habis 7000. Ternyata 7000 habis hanya dalam waktu dua minggu. Saya nggak kebayang sama sekali. Apalagi saya pernah ke percetakan dan lihat buku saya sebanyak 2000 eksemplar, rasanya udah buanyak banget. Nggak kebayang buku sebanyak itu ada yang mau beli.

Menurut Mbak Dewi, ciri khusus seorang Dewi Lestari dalam tulisannya adalah?
Budi Darma (sastrawan) yang memberi tahu saya, dan saya rasa beliau benar. Benang merah dalam semua tulisan saya adalah pencarian jati diri.

Apa obsesi Mbak Dewi dalam perjalanan karier Mbak sebagai seorang penulis?
Diterbitkan secara internasional.

Satu buku terbagus yang pernah Mbak Dewi baca adalah? Alasannya?
“A Heartbreaking Work of a Staggering Genius” – Dave Eggers. Buku itu punya dampak kuat pada gaya kepenulisan saya sampai hari ini.

Satu buku terjelek yang pernah Mbak Dewi baca adalah? Alasannya?
Hmmm. G
ak inget.

Pendapat Mbak Dewi tentang dunia sastra Indonesia sekarang?
Ada geliat baru di dunia perbukuan pada umumnya. Banyak penulis baru, penerbit baru, toko-toko buku baru, toko-toko lama juga mempercantik diri. Dan bagi saya, secara umum itu artinya perhatian masyarakat terhadap buku meningkat, termasuk sastra.

Dulu tidak banyak orang yang bercita-cita menjadi penulis, tapi sekarang gak sedikit orang yang berkeingininan untuk menjadi penulis. Pendapat Mbak Dewi akan hal itu?
Iya, semakin banyak bukti bahwa penulis bisa dijadikan profesi yang menghasilkan, atau setidaknya sarana aktualisasi dan eksistensi. Saya sih oke-oke saja dengan fenomena tersebut, bahkan senang dan mendukung. Karena artinya akan banyak penulis baru dan orang-orang se
makin melek buku.

Remaja sekarang mayoritas lebih menyukai bacaan-bacaan populer sejenis teenlit atau chicklit dan tidak banyak yang membaca karya-karya sastra. Menurut Mbak Dewi, bagaimana caranya supaya karya-karya sastra bisa menjadi bagian dari kehidupan remaja?
Salah satunya dengan cara “mengampanyekan” sastra dengan cara yang lebih populer dan persuasif. Dan itu sebetulnya salah satu yang dilakukan Supernova, jadi ada semacam tren “kalo lu nggak baca berarti nggak cool” – terlepas dari yang baca sebetulnya benar-benar ngerti atau enggak. Tapi dengan cara membuat sastra menjadi tren bisa membuat pembaca mu
da lebih tertarik. Dialog para sastrawan dengan pelajar, lewat tur-tur keliling sekolah, juga ide yang sudah dilakukan dan menarik. Para guru juga bisa ikut berperan memperkenalkan karya sastra dengan memberikan tugas membaca atau ide-ide kreatif lainnya ke siswa-siswa.

Sekarang banyak buku/novel yang diangkat ke layar lebar. Apakah nantinya buku-buku Mbak Dewi akan dijadikan film?
Saya tidak punya rencana khusus. Kalau ada yang tertarik dan konsepnya juga sejalan, saya tidak menutup kemungkinan untuk ke arah sana.

Apa pendapat Mbak Dewi tentang pemanasan global? Upaya nyata yang telah Mbak Dewi lakukan untuk mengurangi efek pemanasan global adalah?
Pemanasan global adalah satu isu yang punya potensi mempersatukan seluruh umat manusia, karena Bumi ini cuma satu. Kalau hancur ya hancur semuanya. Menurut saya, nggak ada yang lebih penting
dari upaya melindungi Bumi untuk masa sekarang ini. Saya menanam pohon, bikin kompos, mengurangi plastik, jadi vegetarian, dan berencana untuk bikin buku mengenai pemanasan global.

3 kata yang paling menggambarkan seorang Dewi Lestari adalah?
Narsis Keren Gila.

Tips atau saran Mbak Dewi untuk pembaca RagazzOnline yang ingin menjadi penulis..
Temukan dirimu sendiri dalam tulisanmu. Jangan berhenti sampai ketemu.


Sitta Karina

Hai Kak Arie apa kabar? Sekarang sedang sibuk apa?
Merampungkan beberapa cerpen, novel, dan kumpulan cerpen, termasuk menggalang dana untuk GN-OTA, dan menggarap tahap demi tahap film Lukisan Hujan.. dan yang pasti mengurus baby Harsya.

Kak Arie dikenal luas publik lewat novel Lukisan Hujan, arti LH sendiri untuk Kak Arie adalah?
Sebuah karya yang ‘polos’ yang sifatnya personal dan sangat spesial.

Dari buku-buku yang telah Kak Arie tulis, buku mana yang prosesnya paling berkesan? Kenapa?
Lukisan Hujan. Kisah ini menjadi guru bagi saya sendiri karena tatkala menyusunnya membuat saya sadar saya pun harus melangkah keluar dari hubungan stagnan dari kekasih terdahulu.

Dari buku-buku yang telah Kak Arie tulis, buku mana yang prosesnya paling ribet?
Pesan dari Bintang. Latar belakang kedokteran, terutama kejiwaan, membuat saya benar-benar bersusah payah mencari seluruh informasi mendetailnya. Apalagi latar pendidikan saya engineering, bukannya kedokteran.

Bagi yang sudah membaca novel Kak Arie pasti sangat terkesan dengan keluarga Hanafiah. Sebenarnya bagaimana awal mula terlahirnya keluarga Hanafiah dan proses pembuatan karakter dalam keluarga Hanafiah memakan waktu berapa lama?
Karakter-karakter Hanafiah lahir dengan sendirinya ketika Lukisan Hujan dibuat dan proses pembuatan karakternya dilakukan secara bertahap sampai akhirnya selesai (tidak ada perubahan lagi) saat Imaji Terindah rilis.

Dari semua karakter yang telah Kak Arie buat, mana yang paling Kak Arie suka? Kenapa?
Bianca Hanafiah. Sebagian karakter Bianca saya adopsi dari diri saya sendiri. Ini menjadi cermin agar saya memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

Novel-novel Kak Arie selalu dihiasi gambar-gambar cantik yang dibuat oleh Kak Arie. Apa alasan Kak Arie ikut menyertakan gambar-gambar itu? Apakah untuk dijadikan ciri khas?
Itu lebih sebagai aktualisasi kegemaran saya pada seni lukis/sketching yang selama ini sudah jarang saya tekuni. Saya tidak ingin berhenti melukis sama sekali.

Menurut Kak Arie, ciri khas seorang Sitta Karina dalam buku-bukunya adalah?
Classy, meremaja, dan berwawasan. Saya berusaha untuk tidak melahirkan karya “kelas kambing” walaupun berlatar belakang kultur pop, bukannya sastra.

Bagi Kak Arie, menulis adalah sarana untuk?
Berkarya, aktualisasi diri sekaligus mencari nafkah

Keluarga Hanafiah adalah keluarga konglomerat yang bergaul dalam lingkungan para socialite. Bagaimana cara Kak Arie dapat menghidupkan suasana lingkungan socialite itu dengan begitu hidup? Apakah Kak Arie adalah bagian dari socialite juga?
Saya bukan sosialita. Tapi saya memiliki keluarga besar yang banyak berkecimpung di dunia itu. Melihat dinamika kehidupan yang mereka jalani—dan kebanyakan orang menilai dari sisi negatifnya—saya ingin membuat keluarga Hanfiah dalam cerita saya sebagai ikon sosialita yang berusaha berbuat baik juga, tidak berfoya-foya saja.

Ke depannya apakah Kak Arie akan terus menulis novel untuk remaja atau mungkin Kak Arie akan ‘pindah jalur’ membuat buku yang lebih ‘berat’ dan sastra banget?
Sampai saat ini saya belum berkeinginan “pindah jalur”. Biarkan mereka yang memang ahli dalam meramu sastra, yang menerbitkan sastra.

Apa obsesi Kak Arie dalam perjalanan Kak Arie sebagai seorang penulis?
Ingin tetap bisa memajukan pembangunan karakter remaja-remaja tanah air sekaligus melestarikan budaya Indonesia itu sendiri lewat tulisan-tulisan saya.

Apa misi atau sesuatu yang ingin Kak Arie sampaikan kepada para pembaca di tiap novel yang Kak Arie buat?
Intinya ada 2 poin utama: Be a better you. Think global, act local.

Novel Lukisan Hujan kabarnya mau dijadikan film? Kalau boleh tau prosesnya sudah sejauh apa Kak?
Saat ini Lukisan Hujan memang sudah dipilih untuk dibuat versi layar lebarnya. Penggarapannya secara indie (independen), namun tetap menjunjung tinggi dan mengupayakan aspek sinematografis yang terbaik yang bisa kami lakukan. Sejujurnya saya kurang percaya dengan sebagian besar rumah produksi yang ingin menggarap Lukisan Hujan The Movie tapi hanya memperhatikan segi komersialnya saja. Prosesnya sendiri masih awal banget, baru menyusun skenario. Ini dikarenakan kami memang tidak ingin asal kejar tayang. Lebih baik prosesnya lama namun pasti daripada terburu-buru tapi tidak maksimal.

Buku terbaik yang pernah Kak Arie baca adalah? Alasannya?
The Princess oleh Jude Deveraux. Saya penggemar cerita romance, dan chemistry antar tokoh pada novel ini kerasa banget. Kita/pembaca dibuat jatuh cinta setengah mati dengan tokohnya sampai-sampai jadi tidak terlalu peduli dengan plot ceritanya.

Pendapat Kak Arie tentang banyaknya novel teenlit dan chicklit yang beredar di pasaran? Apakah Kak Arie pernah merasa tersaingi dengan novel-novel itu?
Semakin banyak, semakin seru! Apalagi kalau teenlit dan chicklit tersebut bisa memberi wawasan pembelajaran yang bagus bagi pembacanya.

Dulu gak banyak anak muda yang bercita-cita menjadi penulis, tapi sekarang tidak sedikit anak muda yang berkeingininan menjadi penulis. Pendapat Kak Arie akan hal itu?
Sekarang dunia tulis-menulis di Indonesia lebih akomodatif dari zaman dahulu. Mereka bisa menerbitkan karya tidak hanya dengan penerbit besar, tapi juga penerbit label indie—bahkan bisa menerbitkan bukunya sendiri! Ini profesi yang dinamis dan sangat seru, dimana—menurut saya—kalau kita mendalaminya secara baik, menjadi penulis bukannya membuat seseorang menjadi egois (karena katanya seniman itu cenderung egois), namun membuat kita lebih berempati kepada keadaan dan lingkungan sekitar.

Penulis Indonesia yang karya-karyanya sangat menginspirasi Kak Arie adalah? Kenapa Kak Arie menyukai karya beliau?
Dewi “Dee” Lestari, Nova Riyanti Yusuf, dan Prima Rusdi. Ketiga orang ini adalah figur-figur yang tidak “kosong”, memiliki misi dan visi tersendiri (yang tentunya positif) dalam tiap karya mereka lahirkan.

Banyak penulis novel yang kemudian ikut merambah dunia film dengan menjadi penulis skenario, apakah nantinya Kak Arie akan mengikuti jejak mereka atau tetap menulis novel saja?
Tetap menulis novel. Bagi saya menulis sama pentingnya dengan “bernafas”, tidak pernah terpikir menjadikan profesi ini sebagai batu loncatan.

Perbedaan paling signifikan antara Sitta Karina dulu –yg belum menjadi penulis- dengan Sitta Karina sekarang adalah?
Kini saya jadi lebih disiplin dan peka terhadap “denyut” kehidupan di sekitar saya.

Pemanasan global adalah issue yang sedang hangat diperbincangkan dan harus ditanggulangi bersama. Apa cara nyata yang telah Kak Arie lakukan dalam menanggulangi efek pemanasan global?
Mengurangi pemakaian AC, terutama saat siang hari. Harsya, putra saya yang masih bayi, saya biasakan juga kuat terhadap hawa panas. Saya ingin bisa mewarisi dunia di masa mendatang yang lebih baik untuknya…

Arti para readers untuk Kak Arie adalah?
Penyemangat menulis dan pemberi kritik yang membangun!

Arti keluarga untuk Kak Arie adalah?
Tempat saya berpulang dan melepaskan “topeng”.

Arti kebahagiaan untuk Kak Arie adalah?
Merasa nyaman dengan apa yang saya jalani dan miliki sekarang. Saya pemimpi hanya ketika menulis cerita—dalam kehidupan sehari-hari, I’m one realistic girl!

3 kata yang paling menggambarkan Sitta Karina adalah?
Classy, artistic, hardworking. Ini jawaban yang sama dari tahun ke tahun.

5 hal yang harus dilakukan Kak Arie sebelum meninggal adalah?
Jogging di Central Park, NYC; melihat Ghibli Museum di Mitaka, Jepang; naik haji; melakukan Eurotrip; punya fashion label sendiri

Pesan-pesan/tips untuk pembaca RagazzOnline yang ingin mengikuti jejak Kak Arie menjadi penulis…
Untuk menjadi penulis profesional harus dimulai dengan gaya hidup suka membaca dan telaten berlatih menulis, membiasakan menulis walau hanya setengah jam tiap harinya. Jangan patah arang ketika tulisan ditolak media atau penerbit, dan selalu mencoba lagi dengan melakukan perbaikan-perbaikan yang lebih baik.


Label:

Kamis, 31 Juli 2008

Maissy & Aji

Star Of The Month : Maissy

Pramaisshela Arinda Daryono Putri. Kalo nama itu disebut mungkin elo semua bakalan mengerutkan kening dan bertanya-tanya keheranan karena merasa tidak familiar. Tapi kalo sekarang gue sebut nama Maissy apa yang lo inget? Penyanyi cilik yang dulu eksis banget itu? Presenter acara Cilukba? Atau jangan-jangan dia idola lo di jaman lo masih kecil dulu?

Kali ini Ragazzonline berkesempatan ngobrol bareng mantan penyanyi cilik ini khusus buat elo semua yang mungkin udah kangen banget atau udah nunggu-nunggu kabar terbaru dari Maissy. Dan berikut hasil obrolan Ragazzonline dengan Maissy


Calon dokter yang telah lama menghilang

Mungkin pertanyaan ini juga yang ada di fikiran lo begitu mendengar nama Maissy. Sosoknya seakan menghilang dari hingar bingar dunia hiburan dan jarang sekali terlihat di televisi. Kemana aja sih Mes? “Gak kemana-mana, sekolah aja, abis repot persiapan ujian sama UMB dan sekarang lagi menikmati liburan panjang.”


Cewek yang baru lulus dari SMA 28 Jakarta dan udah diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini memang niat banget pengen jadi dokter. “Awalnya waktu masih kecil ya kepengan aja jadi dokter, namanya juga anak kecil kalo ditanya cita-citanya apa jawabannya klise yang dokter, pilot, pramugari, insinyur, presiden, dll. Tapi makin lama gue mulai meratiin dokter-dokter, kalo ke rumah sakit gue perhatiin suasananya, apalagi sekarang banyak medical series jadi gue bisa punya banyak bayangan tentang profesi itu dan entah kenapa bukannya jiper gue malah excited banget membayangkan berlari-lari panic di UGD, mesti jaga malam, nolongin orang. Gue pengen banget ada di tengah-tengah orang-orang sakit dan bisa ngasih mereka semangat dan harapan untuk sembuh.” Dengan semangat 45 penyuka musik Hip-Hop ini menjelaskan impiannya

Demi mengejar impiannya tersebut Maissy rela-rela aja meninggalkan kariernya di dunia musik dan gak mengikuti jejak mantan penyanyi cilik lain yang sekarang melanjutkan kariernya dengan membuat album remaja. “Gue pengen konsen kuliah dulu. Target gue sekarang cuma pengen lulus kuliah tepat waktu dan setelah itu ngambil spesialis. Kalo masalah album, belum ada pikiran ke situ karena menurut gue selama gue masih diberi kebebasan buat nyanyi, gak buat album pun sama sekali gak masalah.”


Pendidikan itu penting

“Menurut gue pendidikan adalah hal yang sangat penting. Kalo orang masih ada yang berfikir pendidikan itu kewajiban jelas itu salah.. Bagi gue pendidikan itu adalah kebutuhan, sesuatu yang bisa menjadi modal dasar buat kita di masa depan.” Sesuai dengan issue Ragazzonline edisi ini, Maissy pun ikut memberi komentarnya tentang arti pendidikan.

Cewek kelahiran 23 Maret ini memang sangat serius dengan pendidikannya dan jelas sekali Maissy lebih memprioritaskan pendidikannya dibandingkan dengan kariernya. “Gue sangat mempriotaskan pendidikan karena sebenarnya pendidikan yang akan gue jalani ini akan mengantarkan gue ke karier. Kalo nyanyi itu kan cuma hobi aja dan gue pun masih bisa nyanyi dimana-mana, misalnya di kamar mandi. Tapi pendidikan gak begitu, pendidikan harus meleawati prosedur panjang biar nantinya gue bisa sukses meraih impian gue dari kecil, jadi dokter.”

Gak banyak artis yang serius menekuni pendidikannya dan rela meninggalkan kariernya untuk serius menimba ilmu. Gimana pendapat Maissy tentang kebanyakan artis yang lebih memprioritaskan karier dibandingkan pendidikannya? “Sebenarnya gue gak punya hak berpendapat. Itu pilihan mereka dan tiap irang pasti tau yang terbaik untuk dirinya masing-masing. Lagipula orang kan beda-beda. Selama kita serius dan tekut buat menjalaninya Insya Allah hasilnya juga akan memuaskan. Tapi memang sebaiknya pendidikan juga jangan sampe dilupakan. Karena seperti gue bilang tadi, itu aset kita sampai nanti. Dunia entertainment itu keras dan seperti roda yang terus berputar. Yang booming biulan ini belum tentu booming bulan depan, jadi gak bisa terus dijadikan sebagai pegangan/pekerjaan tetap. Nah disitulah pendidikan bisa kita pake buat modal bekerja yang istilahnya lebih long lasting kayak lipstick heheh.”

SMA penuh warna

Seperti kebanyakan orang lain Maissy juga beranggapan bahwa masa SMA adalah masa-masa yang paling mengesankan selama ia bersekolah. “Di SMA gue belajar banyak hal. Gue juga berinteraksi dengan teman-teman yang berbeda karakternya. Apalagi pas SMA itu pertama kali gue masuk sekolah negeri, jadi agak kaget dengan cara belajarnya yang beda dengan sekolah swasta. Gue juga dihadapkan pada situasi-situasi dimana gue harus mengambil keputusan-keputusan yang sulit untuk masa depan gue.”.

“Gila, moody, nano-nano.” Tiga kata ini menurut Maissy sangat pas menggambarkan kepribadiannya selama di SMA. Mantan ketua ekskul vokal grup ini ternyata pernah mengalami kejadian gak enak di sekolah karena statusnya sebagai penyanyi. “Kalo ada lomba paduan suara dan ngewakilin sekolah, gue suka diledekin sama anak sekolah lain. Trus ada adik kelas yang ngeledekin gue sambil nyanyi lagu gue waktu kecil dulu, adek kelas loooh heheheh.” Meski begitu statusnya sebagai penyanyi ternyata gak membuat penyuka film Moulin Rouge ini diistimewakan pihak sekolah. “Sama sekali tidak diistimewakan, sama aja kayak temen-temen gue yang lain.”

Penyanyi dan presenter yang eksis

Waktu kecil dulu nama Maissy merupakan salah satu artis cilik yang sangat eksis. Terbukti dengan jumlah sekitar 14 album yang sempat dibuatnya dan rata-rata sukses di pasaran. Sebenarnya gimana sih awalnya Maissy jadi penyanyi cilik? “Gue mulai nyanyi sejak umur 4 tahun. Dulu gue sering ngewakilin sekolah buat lomba nyanyi, baik paduan suara maupun solo dan alhamdulillah menang. Trus gue dulu ngefans banget sama Kak Enno Lerian dan gue nanya ke nyokap gue, ‘Kok dia nyanyi masuk teve dan aku engga?’ Tadinya nyokap gak bolehin karena takutnya ganggu pelajaran gue, tapi gue merayu-rayu dan akhirnya dibikinin 1 album. Awalnya album itu buat iseng doang, yang penting bisa bikin gue senang, tapi alhamdulillah sambutannya bagus jadi akhirnya lanjut.”

Kalo jadi presenter gimana ceritanya? “Hampir sama ceritanya ama bikin album. Waktu itu nyokap gue bikin demo buat acara anak-anak, trus ada 2 artis cilik yang waktu itu jadi MC-nya, lagi-lagu gue pengen jadi MC gara-gara melihat mereka. Kembali rayuan dilancarkan haha. Akhirnya nyokap gue sok-sok bikin acara gitu, shooting segala macem padahal cuma buat disimpan aja. Tapi waktu itu pihak SCTV maksa mau liat dan karena itu akhirnya mereka milih gue buat jadi presenter cilik.” Jelas cewek yang pernah masuk MURI sebagai Presenter Termuda Se-Asia Tenggara ini.

Selain nyanyi dan jadi presenter, bidang seni apa yang pernah lo tekuni? “Gue pernah main sinetron, sekali. Judulnya Melati Putih, tahun 2000 dan tayang di Trans Tv. Sutradaranya Hanung Bramantyo dan waktu itu gue main bareng Nungki Kusumastuti, Ade Irawan, Wawan Wanisar, dll. Gue sangat menikmati proses pembuatan sinetron itu, bahkan gue merasakan sebagian sosok gue di peran yang gue mainkan, si Melati. Sinetronnya emang gak terlalu sukses, mungkin karena waktu itu tayangnya di Trans Tv yang masih baru kali ya? Padahal menurut gue ceritanya bagus banget, karakter gue disitu juga gak biasa. Emang agak berat sih sinetronnya, gak kayak sinetron sekarang, mungkin karena itu orang-orang susah nerimanya hehe.”

Yang perlu lo tau soal Maissy

  • Selama jadi artis hal yang paling berkesan buat Maissy adalah : “Bisa jalan-jalan ke luar kota gratis karena sekalian nyanyi, trus kadang-kadang kalo mau bayar atau beli sesuatu suka didahulukan.”
  • Bakat Maissy di dunia seni diturunkan dari kedua orangtuanya
  • Maissy risih banget dengan imagenya sebagai penyanyi cilik yang belum juga luntur dan dia juga gak suka dipanggil artis
  • Arti kebahagiaan menurut Maissy adalah : “Ketika gue bisa melihat orang yang gue sayang bahagia, karena kebahagiaan buat gue bukan kepuasaan yang cuma gue rasakan sendirian tapi kepuasan dan perasaan yang bisa dirasakan tiap orang yang ada di sekeliling gue.”
  • Prinsip hidup Maissy adalah : selalu syukuri apa yang udah lo miliki, sekecil apapun itu.
  • 5 hal yang harus dilakukan sebelum meninggal dunia : “Keliling Eropa, membangun rumah sakit gratis buat yang kurang mampu, minta maaf sama orang-orang yang udah gue bikin sebal, jadi volunteer ke daerah yang banyak terjangkit penyakit, naik haji sekeluarga.”
  • Tipe cowok Maissy : dewasa, simpel dan gak macem-macem. Maissy udah 4 kali pacaran, pacaran terlama selama 9 bulan dan tercepat 5 hari (karena cowoknya ketauan player). Maissy pernah nembak cowok sekali, cuma buat menyatakan perasaan bukannya ngajakin pacaran. Selebriti yang mau dijadikan pacar? James McAvoy dan Nicholas Saputra. (/haqi)


Rising Star : Kunto Aji Wibisono

From Nothing to be Something

Mungkin gak ada di pikiran Kunto Aji Wibisono sebelumnya bahwa kini ia mampu dikenal seluruh Indonesia, dipuja-puja fans, hingga didukung banyak musisi. Dulunya, ia hanya seorang mahasiswa biasa, “Yah, mahasiswa pada umumnya, sedikit kuliah sedikit ngeband, banyak nongkrong hehehe. Kesibukan aku selain kuliah aku ikut ukm, aku kebagian di sub Seni. Eh iya sebelum ikut idol ini aku juga ikut mini orchest gitu sama anak-anak ISI, ngamen di café-café dan wedding-wedding hehe.”

Kemudian Aji mencoba peruntungan dengan mengikuti ajang Indonesian Idol season 5. Sejak kemunculannya yang pertama di Pre-Gala Indonesian Idol dengan Terima Kasih Cinta-nya Afgan, ia mampu membuat orang-orang tersihir dengan suaranya yang ‘cuma-dia-yang-punya’ itu. Penampilannya pun gak kalah unik dengan rambut kribo dan kacamata besarnya. Bukan dari outlook saja, di atas panggung pun ia selalu fresh dan dipenuhi kejutan di tiap Spektakuler Show. Ia pernah me-swing-kan lagu Ketahuan milik Matta Band dengan baik, meluruskan rambutnya dan bergaya ala tahun 70-an lengkap dengan sepeda tua, hingga rap dengan Bahasa Jawa. Suaranya yang jazzy dan swinging itu bahkan membuat Indra Lesmana berkata bahwa Aji akan menjadi satu-satunya penyanyi jazz terbaik di Indonesia dan memang dilahirkan untuk menjadi seorang entertainer sejati!

Gagal Menjadi Indonesian Idol

Sayangnya, impian Aji untuk menjadi juara di Indonesian Idol 5 ini harus dikubur dalam-dalam karena ia harus terhempas dan gagal untuk maju ke tiga besar. Gak sedikit dari fans nya yang kecewa hingga menangis di Sarbini, seolah terhempasnya Aji adalah bencana nasional. Kecewakah Aji? “Sedih dan kecewa banget memang. Jujur aku memang awalnya nothing to lose banget, dan semakin ke sini semakin gak pengen keluar, semakin pengen menang, karena pendukung aku ternyata banyak, dan itu yang jadi alasan aku kecewa dan sedih… liat mereka pada nangis itu,, tapi udah gini ya apa mau dikata, aku cuman bisa ikhlas dan kembali ke prinsipku awal, keluar di tv dan tampil maksimal.”

Siap Menjadi Entertainer Sejati

Setelah gagal menjadi Indonesian Idol, pengagum Sandra Dewi ini mengaku sudah mempunyai hal-hal yang akan dilakukannya. “Yah apapun aku jalani, ada order apapun aku usahakan aku lakuin, aku lagi nulis-nulis lagu buat ancang-ancang, aku juga mau ikut les vocal biar gak bego-bego banget hehehe”. Sekarang kita sudah bisa melihat Aji lewat iklan telepon genggam di televisi bersama finalis Indonesian Idol lainnya, kalau ada tawaran sinetron bakal diterima juga gak Ji? “Tergantung, kalau sinetronnya judulnya “Rejeki Mantan Germo” ya pikir-pikir dulu hehehe. Tapi kayanya bakal aku terima ya, soalnya aku juga suka acting (sok acting maksudnya hahaha) tapi yang jelas frekuensinya aku lebih focus ke musik, pasti.”

Banyak Influence dan Hal yang Disuka

Ditanya hal-hal yang disuka, jawabannya panjang sekali. Ternyata Aji ini termasuk orang yang menyukai banyak hal, dari musik hingga fotografi. “Aku suka musik, suka hal-hal baru, suka hal-hal yang berbau seni, fotografi (baru pengen belajar), suka ngonsep sesuatu, suka desain-desain juga walaupun masih mentok di corel12 hahaha… dan aku suka browsing hehehe. Tapi paling sering aku suka ngelamun, tapi dari situ biasanya aku dapat inspirasi.” Ternyata bukan hal yang disukanya saja yang banyak, ketika ditanya influence-nya siapa pun jawabannya banyak. “Influence banyak ya, tapi kalau terbesar siapa ya,, untuk saat-saat ini, James Morrison, John Legend, John Mayer, Jason Mraz, hehehe tetep banyak ya.”

Lagi Nunggu Produser

Setelah mengarungi Indonesian Idol hingga empat besar, kini Aji memiliki harapan besar ke depan untuk menjadi bagian dari industri musik di Indonesia. “Tinggal nunggu ada produser yang ngebet bikinin album aja heheheh..” ujarnya. Aji juga mengaku sudah memiliki beberapa hal yang sudah terbayang di kepalanya yang siap untuk direalisasikan. “Aku punya beberapa hal yang kebayang di kepala, yang jelas aku pengen ngasih warna baru di industri musik Indonesia, doakan saja amin,” tuturnya. Kita doakan saja semoga Aji benar-benar bisa menjadi the next big thing sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan tidak melupakan tujuan utamanya di musik atau malah pindah jalur ke dunia sinetron dan asyik wara-wiri di infotainment seperti finalis Indonesian Idol yang lain itu. (/lala)

Label:

Sabtu, 03 Mei 2008

Pevita Pearce, Lukman Sardi

Rising Star : Pevita Pearce

Dari Papua ke Paris!
Udah nonton film Denias Senandung Di Atas Awan? Kalo belom, lo harus nonton film ini! Selain ceritanya yang emang keren dan inspiratif sekali, yang gak kalah pentingnya di film ini kita bisa melihat debut aktingnya Pevita! Walau bukan pemeran utama, Pevita mengaku seneng banget karena berkat film Denias ia bisa menginjak tanah Papua. "Papua itu indah sekali! Seumur hidup aku belum pernah pergi ke tempat seindah itu." kata cewek blasteran Inggris Banjarmasin ini.

Kayaknya Dewi Fortuna sayang banget ama cewek kelahiran 6 Oktober 1992 ini, buktinya di film keduanya yang berjudul Lost In Love -akan tayang 22 Mei ini- ia bisa pergi ke Prancis selama 24 hari untuk menjalani proses shooting! Sebagai pemeran utama, Pevita mengaku sangat bahagia karena bisa terlibat di film yang disutradarai Rachmania Arunita ini. "Kebayang gak sih muka aku ada di layar sebesar itu yang nanti bisa diliat banyak orang?" tukas Pevita ceria.

Sekedar informasi, di film Lost In Love Pevita berperan sebagai Tita, menggantikan Shandy Aulia yang sebelumnya berperan dalam peran yang sama di film Eiffel I'm In Love. Pevita mendapatkan peran Tita melalui serangkaian proses seleksi panjang mulai dari sekitar 1.100 pendaftar hingga akhirnya ia yang terpilih.

Mau Jadi Aktris Hollywood Tapi Anti Aji Mumpung
Bintang iklan Citra ini nampaknya serius menjalani profesinya sebagai aktris. Tanpa ragu-ragu Pevita mengaku gak punya cita-cita lain dan ia mau suatu saat nanti dirinya bisa menginjakkan kakinya di Hollywood dan menjadi aktris sukses.

Walau bercita-cita jadi aktris terkenal Pevita ingin tetap fokus ke akting dan serius ke sekolah, apalagi sebentar lagi ia harus menghadapi ujian kelulusannya. Dan satu hal yang patut diacungi jempol, Pevita mengaku ia gak mau aji mumpung."Aku nggak mau aji mumpung. Takut orang-orang cepet bosen ngeliat aku kalo nongol melulu di mana-mana."

Penggila Komik dan Dakota Fanning
Tidak seperti remaja kebanyakan yang sekarang senang baca novel teenlit, Pevita lebih senang membaca komik! Dari SD ia sudah keranjingan baca komik dan mengoleksinya. Selain hobi baca komik, ternyata Pevita juga pernah bikin komik sendiri! Waktu kelas 5 SD, ia pernah bikin komik di satu buku gambar. "Komiknya gak punya judul. Ceritanya tentang perjalanan cinta seorang cewek bernama Clara."

Ada 4 aktor yang menjadi favoritnya Pevita, Johhny Depp, Jodie Foster, Lindsay Lohan dan Dakota Fanning. Dari 4 aktor tersebut Pevita ingin suatu saat nanti bisa beradu akting dengan Dakota Fanning. "Dakota Fanning aktingnya mantap banget! Aku pengen banget suatu hari nanti bisa berakting bareng dia."

Kriteria Pacarnya Pevita
Elo jomblo? Mau jadi pacarnya Pevita? Nih nih, Pevita kasih bocoran ke elo semua tentang kriteria cowok idamannya. Yang pertama, Pevita gak suka ama cowok lebay. Ia gak demen ama cowok-cowok yang terlalu sok perhatian dan suka SMS/telfon gak penting selama proses pdkt. Kedua, Pevita suka cowok romantis. Puisi-puisi bagus dan lagu-lagu cinta yang dinyanyikan seorang cowok khusus untuknya pasti bisa bikin Pevita melting. Dan yang terakhir cowoknya nanti harus penuh kejutan. "Pacaran dengan cowok yang full of surprises pasti seru banget, pastinya cowok kayak gitu gak akan bikin aku bosen!"

STAR OF THE MONTH : LUKMAN SARDI

Nama Lukman Sardi pasti sudah tidak asing di telinga kita. Aktor hebat ini selalu memerankan karakter berbeda dari tiap peran yang dimainkannya. Mungkin gak banyak yang tau kalau sebenarnya Lukman telah terjun ke dunia film sejak ia berumur 5 tahun lewat film Kembang-Kembang Plastik arahan sutradara Wim Umboh. Saat anak-anak, Lukman sempat membintangi 7 film dan berhasil mendapatkan Piala Kartini -semacam piala Citra untuk aktor cilik- sebelum akhirnya ia berhenti berakting karena ingin serius sekolah.

Setelah sekian lama vakum Lukman kembali ke dunia akting lewat film Gie di tahun 2004. Di film tersebut Lukman berperan sebagai Herman Lantang dan beradu akting dengan Nicholas Saputra. Kemudian ia dipercaya Rudi Soedjarwo menjadi pemeran utama di film 9 Naga dan lewat aktingnya di film itu Lukman berhasil meraih penghargaan The Best Actor di Bali International Film Festival 2006. Sejak tahun 2005, sudah 10 film yang ia bintangi dan yang paling berhasil mengangkat namanya adalah film Nagabonar Jadi 2. Di film itu aktor yang akrab dipanggil Memet ini berperan sebagai supir bajaj yang jujur dan tulus, dan berkat akting memukaunya ia sukses menyabet penghargaan Pemeran Pendukung Pria Terbaik pada FFI 2007.

Lukman Sardi bukanlah aktor yang suka pilih-pilih peran. Ia mengaku dirinya enjoy sekali di dunia film dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjalani profesinya ini. Cuma 1 hal yang menjadi pertimbangannya dalam mengambil sebuah peran : cerita, ia hanya mau ikut ambil bagian dalam produksi film yang ceritanya masuk akal dan 'ngena' di hatinya. Kita pasti kagum banget dengan kemampuan akting jempolan aktor ini. Gimana sih cara Lukman mendalami peran? "Prinsip saya adalah ‘rasa’. Jika harus berakting sedih, Anda harus merasa sedih di sini (menunjuk dada). Untuk meng-create-nya pun saya hanya menggunakan logika. Untuk itu, tak jarang saya membuat biodata tokoh yang saya perankan. Saya baca biodata itu berulang-ulang sampai pada titik to be in character. Cara itu sangat efektif."

Obsesi pria macho ini adalah membuat karya film sebagai sutradara. Namun, ia sadar jika hal itu butuh segudang pengalaman dan setumpuk nyali untuk mewujudkannya.“Bermain sebagai aktor jelas beda sebagai sutradara. Perlu banyak waktu untuk belajar dan mencoba hal baru. Syukurlah, belakangan ini saya mendapat peran dengan karakter yang berbeda," katanya.

Satu nama insan perfilman yang sangat mempengaruhinya adalah Teguh Karya. "Film beliau banyak yang bertemakan keseharian, tapi beliau menyuguhkannya dengan tidak biasa. Sineas sekarang pun hebat-hebat. Saya kagum pada Mas Riri Riza, Nia Dinata, dan Rudi Sudjarwo. Kegelisahan-kegelisahan dan pikiran-pikiran mereka mampu menjadi film yang bagus."


Label: